BAB
III
ASUHAN
KEPERAWATAN
SKENARIO
KASUS
Skenario
Tn. Pr (29 th) sekitar 2 tahun yang lalu
pada sore hari mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor.
Sadar saat kejadian,mengeluhkan nyeri di area fraktur, kaki kanan tidak
digerakkan. Setelah kejadian dibawa ke RS A. Dilakukan rontgen dan dinyatakan
fraktur terbuka femur dextra. Dilakukan operasi dengan internal fixation pada
keesokan harinya jam 09.00 WIB dan rawat inap pasca operasi sekitar 10 hari.
Kontrol ke rumah sakit tidak teratur. Dari luka post op keluar cairan nanah
berbau. Sekitar 4 bulan pasca operasi pertama, nyeri dirasakan di bagian dalam
tulang dengan intensitas semakin meningkat, terbentuk lubang di bagian tengah
luka operasi dengan nanah keluar bertambah banyak. Dilakukan rontgen ulang
didapatkan inplant failure. Operasi ke-2 dilakukan untuk repair internal
fixation dan pemasangan internal fixation ke-2 menggunakan broad plate dan
screw. Pasca operasi ke-2 kontrol dilakukan secara teratur pada permulaannya,
namun selanjutnya pasien mengobati dengan membeli antibiotic dan menentukan
dosisnya sendiri. Selama pengobatan mandiri tidak menunjukkan perbaikan. Pasien
datang kembali ke RS A, kemudian dirujuk ke RS B untuk penanganan lanjut. Di RS
B diagnose open fraktur intected non-union trochanteric femur dextra post ORIF.
Direncanakan akan dilakukan operasi
Ilizarov, namun pasien menolak. Edukasi dilakukan untuk meyakinkan pada pasien
tentang tindakan Ilizarov, namun tetap menolak. Pasien ingin agar dilakukan
operasi biasa saja. 1 Maret 2010 dilakukan operasi dengan external fiksasi
konvensional dilakukan. Terapi yang didapatkan : Tranfusi PRC, Ceftriaxone 2x1
gr, Gentamycine 2x80 mg, Ketorolac 3x1 amp, Ranitidine 3x1 amp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar